Daripada Datangi Dealer, Orang Indonesia Lebih Suka Googling Sebelum Beli Mobil

Sebanyak 73 persen dari antaranya menggunakan perangkat seluler.

Raksasa Internet, Google, bersama TNS baru-baru ini melakukan sebuah riset. Riset yang dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh digitalisasi, yakni Internet, terhadap aktivitas pembelian mobil. 

Penelitian dilakukan bukan tanpa alasan. Google melihat fenomena yang menarik untuk kasus jual-beli mobil di Indonesia. Di negara berpenduduk padat ini, orang-orang sering kali selektif menentukan pilihan kala hendak membeli mobil. Mereka mempertimbangkan efektivitas, harga, dan keuntungan lain, yang tentu disesuaikan dengan kontur daerah masing-masing yang berbeda-beda. 

Orang Indonesia umumnya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengulik informasi seputar merek mobil yang diincar.

Daripada Datangi Dealer, Orang Indonesia Lebih Suka Googling Sebelum Beli MobilFrancisca Christy Rosana/IDNTimes.com

Lantas, media yang paling mudah untuk menyigi informasi ini adalah Internet. Mengapa? Sebab, dengan mengetik beberapa keywords, jutaan informasi akan muncul. 

Country Industry Head Google Indonesia, Amalia Fahmi mengatakan bahwa survei yang dilakukan tahun lalu ini mengambil 508 orang sampel dengan berbagai variasi umur, gender, dan label pendidikan. Survei dilakukan secara online dalam waktu 20 menit dan dilaksanakan kurang lebih selama sebulan. 

Pembelian kendaraan saat ini paling banyak menggunakan ponsel.

Daripada Datangi Dealer, Orang Indonesia Lebih Suka Googling Sebelum Beli MobilFrancisca Christy Rosana/IDNTimes.com

Hal ini menunjukkan digitalisasi telah mempengaruhi budaya orang dalam membeli mobil. Kalau dulu orang memilih mobil dengan cara langsung mendatangi dealer atau showroom, kini mereka cukup berselancar untuk menperoleh informasi serinci mungkin. 

Dari penelitian itu pula ditemukan, pembeli mobil di Indonesia rata-rata memiliki 1,7 sambungan perangkat. Sebanyak 73 persen dari antaranya menggunakan perangkat seluler. Ini juga merupakan dampak dari perkembangan dunia smartphone yang naik tajam di Indonesia. 

"Dari angka tersebut, hampir seluruhnya menggunakan ponsel saat melakukan proses pembelian," tutur Amalia. 

Dari riset yang dilakukan Google itu, disimpulkan beberapa fakta berikut ini.

Daripada Datangi Dealer, Orang Indonesia Lebih Suka Googling Sebelum Beli MobilFrancisca Christy Rosana/IDNTimes.com

Pertama, pembeli mobil selalu ingin mobil terbaik. Hal itu dicitrakan dari pertanyaan yang diketik di mesin pencari Google dengan keywords "apa mobil terbaik?", yang angkanya mencapai 98 persen. 

Kedua, pembeli ingin melihat bagaimana mobil itu beraksi. Menurut 83 persen pembeli mobil di Indonesia, video bisa mempengaruhi mereka untuk membeli mobil. Dengan gambar bergerak, mereka lebih yakin dengan performa merek yang dibidik. 

Baca Juga: 9 Tempat Menyeramkan Ini Bisa Kamu Lihat Secara Dekat Lewat Google Earth

Hal ini dibenarkan oleh Dimas Ibrahim Aska, Head of Media Relation Toyota Astra Motor. Video merupakan sebuah booming yang menjadi teknologi pemasaran baru. "Kini orang membuka YouTube untuk melihat spesifikasi, interior mobil, dan sebagainya. Memang mengejutkan," katanya. 

Ketiga, pembeli mobil ingin mendapatkan penawaran terbaik. Buktinya, 93 persen di antaranya mencari tahu penawaran apa yang sedang digalakkan untuk penjualan mobil. Sementara itu, 95 persen pembeli mencari tahu promo yang sedang ditawarkan produsen mobil. 

Keempat, 52 persen pembeli mobil di Indonesia mencari dealer lewat bantuan Internet. 

Penelitian ini menunjukkan tingginya pengaruh Internet terhadap proses pembelian mobil di Indonesia. Hal ini memberikan tantangan sendiri buat para produsen mobil dan dealer karena mereka harus terus menyediakan informasi yang detail, relevan, dan bermanfaat bagi para calon-calon pembeli yang makin hari makin kritis dengan perkembangan teknologi. 

Ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan penjual mobil yang hendak menawarkan produknya di Internet.

Daripada Datangi Dealer, Orang Indonesia Lebih Suka Googling Sebelum Beli MobilFrancisca Christy Rosana/IDNTimes.com

Di antaranya membikin konten yang relevan dan berguna. “Web itu seperti showroom. Kita harus make sure bahwa website itu cantik, menarik, dan detail. Informasinya harus jelas,” tutur Amalia. Sedangkan yang kedua, harus bisa diakses di mobile phone. Ketiga, harus menyediakan video yang akan menarik minat masyarakat. 

Baca Juga: Google Perkenalkan Smartphone Baru, "Pixel". Apa Bedanya dengan Nexus?

Topik:

Berita Terkini Lainnya