Mengoperasikan Ponsel di SPBU Bisa Akibatkan Kebakaran, Benarkah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat berkunjung ke SPBU untuk mengisi bahan bakar, kamu pasti akan menemukan tanda bergambar ponsel dicoret. Beberapa SPBU juga menginstruksikan pada petugasnya untuk memperingatkan pengunjung yang mengoperasikan ponsel selama pengisian bahan bakar berlangsung.
Ada yang bilang, sinyal dari ponsel bisa mengganggu meteran pencatat bahan bakar. Lalu ada lagi yang mengatakan bahwa penggunaan ponsel bisa mengakibatkan kebakaran.Beberapa kasus kebakaran di SPBU yang disinyalir disebabkan oleh ponsel, memang pernah terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Sebenarnya, bahaya apa yang ditimbulkan ponsel di SPBU? Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Benarkah radiasi ponsel mengganggu meteran pencatat bahan bakar?
Pertama, mari menjawab rumor bahwa sinyal ponsel dapat mengganggu meteran pencatat bahan bakar, sehingga manajemen SPBU atau pelanggan akan menanggung kerugian. Apakah benar begitu? Jawabannya tidak.
Pancaran gelombang elektromagnetik yang dihasilkan ponsel tidak sampai mengganggu sistem dalam mesin pencatat elektrik. Belum ada laporan kejadian salah takaran dalam pengisian bahan bakar yang diakibatkan radiasi elektromagnetik dari ponsel.
Katanya, radiasi ponsel juga bisa bikin kebakaran di SPBU. Benarkah?
Editor’s picks
Untuk rumor kedua yang mengatakan penggunaan ponsel di SPBU bisa menyebabkan kebakaran, jawabannya benar. Wah, berarti bahaya dong membawa ponsel saat mengisi bahan bakar? Jangan panik dulu, mari simak penjelasannya.
Dijelaskan dalam makalah ilmiah berjudul Risk, Rumour and Precaution: The Myth of Mobiles Causing Petrol Station Explosion karya Adam Burgess dari University of Kent, frekuensi tinggi yang dihasilkan ponsel bisa melepaskan energi yang cukup untuk menciptakan percikan api. Tapi, percikan api yang dihasilkan sangat kecil dan tidak terlihat secara kasat mata.
Bagaimana percikan api tersebut bisa menimbulkan kebakaran?
Selain itu, lampu LED (Light Emitting Diode) yang digunakan di ponsel berbeda dengan lampu LED di pasaran. Bagian filamen (kabel berwujud serabut halus) dari LED ponsel tidak terselubungi pelindung, sehingga bisa melakukan kontak langsung dengan udara.
Saat ponsel menyala karena sedang dioperasikan, entah menerima telpon masuk atau membalas chat, frekuensi tinggi dihasilkan dan lampu LED dalam posisi nyala. Jika udara di sekitarnya penuh dengan uap bahan bakar, timbul potensi kontak antara pijar api kecil dari ponsel dengan uap tersebut.
Hal inilah yang memicu kebakaran terjadi. Namanya bahan bakar, uapnya saja bersifat eksplosif alias mudah meledak. Tapi dalam kondisi pekat alias jenuh ya. Kalau kadar bahan bakar di udara tidak tinggi, maka potensi ledakan juga kecil terjadi.
Jadi, boleh gak membawa ponsel ke SPBU?
Potensi kebakaran atau ledakan hanya terjadi jika ponsel dalam posisi dioperasikan atau menyala, lalu di sekitarnya terdapat uap bahan bakar yang cukup pekat. Misal ponsel diletakkan di atas jok atau dalam tas, potensi bahayanya kecil sekali. Karena tidak ada uap bahan bakar pekat di sekelilingnya. Jadi, bukan dilarang membawa atau menyalakan ponsel, tapi mengetahui dengan baik bagaimana hal ini bisa memicu bahaya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.